hahah.hasil iseng-iseng motret sama editing gua..^_^
Rabu, 30 Juni 2010
Selasa, 29 Juni 2010
SEPORSI CINTA
Suatu malam, seorang teman mengirim pesan pendek pada saya yang sedang asyik bercengkrama dengan keyboard dan layar komputer. Dalam pesan pendeknya, ia menulis kata-kata yang tiba-tiba mampu menghentikan aktivitas saya dalam sejenak. Ia tak bertanya tentang PR-PR yang selama ini jadi menu sehari-hari kami. Ia pun tak bertanya tentang kabar Sekolah atau kegiatan yang lainnya. Ia hanya mengirim saya kata-kata ini:
"Cinta itu begitu luar biasa ya, mampu membuat kita tergugu dengan berjuta harap juga rindu, bahkan merasakan apa yang dirasakan oleh orang yang kita cintai. Hingga wujudnya sudah mencipta resah, cemas, juga doa-doa."
Lama saya tak membalas pesan pendeknya. Bukan karena malas, tapi saya harus mencermati setiap kata yang ia tuliskan di layar kecil itu. Adakah ia serius atau hanya ingin ‘perang' kata-kata dengan saya. Dan setelah saya berpikir agak lama, saya membalasnya. Hingga saya harus menghentikan aktivitas saya sejenak karena setelah itu kami terus saling berbalas pesan pendek.
"Tapi, cinta pun menyediakan air mata... Bagaimanapun, ketika kita terjebak dalam sebuah rasa yang awalnya mungkin tak kita sadari, harusnya kita bisa jadi lebih dewasa. Bagaimanapun -sekali lagi- cinta akan tetap indah jika ia disembunyikan hingga hanya kita dan Tuhan saja yang tahu."
"Cinta itu ibarat warna, jadi ketika kita merasakan ada getar yang tak terdefinisi, itulah cinta. Hanya saja, kita tak tahu cinta dengan warna apa dan seberapa kuat pendarnya menerangi hati kita. Ada orang yang menyadari warna cinta dan kuatnya pendar itu langsung ketika dekat dengan orang yang dicintai.ada juga yang baru sadar ketika orang tercinta telah pergi."
"Sesungguhnya aku tak menyadari apa yang aku rasakan. Mencintai bagiku adalah suatu hal yang membuatku bahagia, tapi dicintai terkadang bisa menyisakan satu rasa yang tak terdefinisi dan mungkin saja membuat kita terluka. Hingga pada akhirnya kita lah yang harus berkorban agar tak melihat pendar kekecewaan pada wajahnya. Karena itu, mengapa harus sedih jika hanya bisa mencintai dari jauh? Balasan cinta tak harus dari orang yang kita cintai kan!"
"Benarkah balasan cinta itu akan kita peroleh dari orang yang tidak kita cintai? Tidakkah itu justru akan semakin menyakitkan kita atau setidaknya bukan cinta yang kita berikan pada orang lain itu, melainkan hanya rasa sayang atau kasihan..."
"Ya, itulah keajaiban sebuah cinta! Kita mungkin tak menyadari bahwa masih ada orang yang mencintai kita dengan setulus hati. Memang, mengejar apa yang kita cintai akan membuahkan satu rasa paling indah jika itu tercapai. Tapi, bukankah lebih indah memberi cinta pada orang yang mencintai kita setulus hati? Yah, pada akhirnya kita harus memilih. Tapi, yakinku hanya satu, bahwa cinta tetap indah pada akhirnya..."
"Ya, cinta akan tetap indah pada akhirnya. Karena cinta penuh dengan sensasi yang tak habis untuk dinikmati dan dikenang. Bukankah cinta butuh proses? Proses itu lah seni keindahannya... mungkin memang tepat satu kalimat ‘Surga hanya diperuntukkan bagi para pencinta.'"
Pesan-pesan pendek itu menjadi smacam renungan untuk saya, dan mudah-mudahan bagi kita semua. Bahwa cinta seindah apapun akan bisa menciptakan luka jika terlalu mengejarnya dengan porsi yang tak seharusnya. Tapi di sisi lain, cinta bagaimanapun rupanya bisa menciptakan kebahagiaan jika diporsikan sesuai kadarnya.
Cinta memang sepatutnyalah bisa membuat kita jadi lebih dewasa dan bijaksana. Tanpa perlu label khusus bagi kebanyakan pecinta muda yang belum sepenuhnya mengerti makna sesungguhnya. Sepatutnyalah cinta diporsikan sesuai dengan kebutuhan dan hak sesorang atau Dzat yang memberi kita cinta. Jikalah ada seseorang yang memberi kita cinta, mungkinkah cintanya akan melebihi cinta yang telah diberikan Dzat pencipta cinta itu? Maka, bertanyalah pada diri kita sekarang. Seberapa besar porsi cinta yang telah kita berikan pada Pencipta Cinta?
"Cinta itu begitu luar biasa ya, mampu membuat kita tergugu dengan berjuta harap juga rindu, bahkan merasakan apa yang dirasakan oleh orang yang kita cintai. Hingga wujudnya sudah mencipta resah, cemas, juga doa-doa."
Lama saya tak membalas pesan pendeknya. Bukan karena malas, tapi saya harus mencermati setiap kata yang ia tuliskan di layar kecil itu. Adakah ia serius atau hanya ingin ‘perang' kata-kata dengan saya. Dan setelah saya berpikir agak lama, saya membalasnya. Hingga saya harus menghentikan aktivitas saya sejenak karena setelah itu kami terus saling berbalas pesan pendek.
"Tapi, cinta pun menyediakan air mata... Bagaimanapun, ketika kita terjebak dalam sebuah rasa yang awalnya mungkin tak kita sadari, harusnya kita bisa jadi lebih dewasa. Bagaimanapun -sekali lagi- cinta akan tetap indah jika ia disembunyikan hingga hanya kita dan Tuhan saja yang tahu."
"Cinta itu ibarat warna, jadi ketika kita merasakan ada getar yang tak terdefinisi, itulah cinta. Hanya saja, kita tak tahu cinta dengan warna apa dan seberapa kuat pendarnya menerangi hati kita. Ada orang yang menyadari warna cinta dan kuatnya pendar itu langsung ketika dekat dengan orang yang dicintai.ada juga yang baru sadar ketika orang tercinta telah pergi."
"Sesungguhnya aku tak menyadari apa yang aku rasakan. Mencintai bagiku adalah suatu hal yang membuatku bahagia, tapi dicintai terkadang bisa menyisakan satu rasa yang tak terdefinisi dan mungkin saja membuat kita terluka. Hingga pada akhirnya kita lah yang harus berkorban agar tak melihat pendar kekecewaan pada wajahnya. Karena itu, mengapa harus sedih jika hanya bisa mencintai dari jauh? Balasan cinta tak harus dari orang yang kita cintai kan!"
"Benarkah balasan cinta itu akan kita peroleh dari orang yang tidak kita cintai? Tidakkah itu justru akan semakin menyakitkan kita atau setidaknya bukan cinta yang kita berikan pada orang lain itu, melainkan hanya rasa sayang atau kasihan..."
"Ya, itulah keajaiban sebuah cinta! Kita mungkin tak menyadari bahwa masih ada orang yang mencintai kita dengan setulus hati. Memang, mengejar apa yang kita cintai akan membuahkan satu rasa paling indah jika itu tercapai. Tapi, bukankah lebih indah memberi cinta pada orang yang mencintai kita setulus hati? Yah, pada akhirnya kita harus memilih. Tapi, yakinku hanya satu, bahwa cinta tetap indah pada akhirnya..."
"Ya, cinta akan tetap indah pada akhirnya. Karena cinta penuh dengan sensasi yang tak habis untuk dinikmati dan dikenang. Bukankah cinta butuh proses? Proses itu lah seni keindahannya... mungkin memang tepat satu kalimat ‘Surga hanya diperuntukkan bagi para pencinta.'"
Pesan-pesan pendek itu menjadi smacam renungan untuk saya, dan mudah-mudahan bagi kita semua. Bahwa cinta seindah apapun akan bisa menciptakan luka jika terlalu mengejarnya dengan porsi yang tak seharusnya. Tapi di sisi lain, cinta bagaimanapun rupanya bisa menciptakan kebahagiaan jika diporsikan sesuai kadarnya.
Cinta memang sepatutnyalah bisa membuat kita jadi lebih dewasa dan bijaksana. Tanpa perlu label khusus bagi kebanyakan pecinta muda yang belum sepenuhnya mengerti makna sesungguhnya. Sepatutnyalah cinta diporsikan sesuai dengan kebutuhan dan hak sesorang atau Dzat yang memberi kita cinta. Jikalah ada seseorang yang memberi kita cinta, mungkinkah cintanya akan melebihi cinta yang telah diberikan Dzat pencipta cinta itu? Maka, bertanyalah pada diri kita sekarang. Seberapa besar porsi cinta yang telah kita berikan pada Pencipta Cinta?
Minggu, 20 Juni 2010
Kupon "Undian 1Milyar"
Semalem, pas gua lagi nonton tipi, dan sedang mencari-cari acara yang bagus..tiba-tiba gua berenti di acara indosiar, bukan karena gua mau nonton sinema kuda belang terbang silat.tapi pas saat itu, sedang ada acara “undian 1milyar”.kenapa eh kenapa?? Gua jadi inget kejadian waktu gua lagi di Depok Town Square (Detos), 2 bulan lalu.saat itu, ceritanya gua sehabis tes untuk masuk UI,gua mampir dulu di Detos buat makan es krim sama temen gua yang bernama Argen.seabis gua makan,gua berniat untuk pulang, tapi sebelum gua pulang, gua mampir dulu di sebuah acara disitu.ceritanya disitu lagi ada acara promosi produk2 makanan gitu dan ada acara gamesnya juga.iaudah, karena gua seret abis makan es krim belum minum, gua beli aja minum dan beberapa makanan ringan disitu. Si temen gua yang sangat menyusahkan itu malah sedang asing melihat-lihat keindahan para mba2 selesnya yang berpakaian ketat dan amat munim (hemm..dasar cowo, gak boleh dah liat yang bening2..ckckck). pas gua bayar belanjaan gua di kasir,ternyata gua dikasih secarik kertas kupon “undian 1mlyar” karena gua udah beli beberapa produk mereka. Temen gua yang nyusahin itu bilang “dapet kupoon undian..udah zii isi ajah,siapa tau lu ntar dapet undian 1milyar” ahahah.gua Cuma ketawa aja,ga mimpi gua buat dapet 1 milyar. Tapi iseng-iseng gua isi aja tuh kupon., gua ajakin temen gua kedepan kotak buat masukin tuh kupon. ”yaudah yuu..coba isi” kata gua, pas gua sedang asik2 ngisi nama, alamat, TTL, no katepe, no rumah, no telepon, no togel (looh??).tiba-tiba ajah tuh temen gua kabur ninggalin gua, gua mikir ajah,iih kenapa tuh anak, dan pas gua nengok kesamping,JERENG..JEREENG!! udah banyak mas-mas crew tipi lengkap sama perabotan kameranya juga..Wow!! sempet panik juga gua disamperin kaya gituh.dan gua mikir “aduuuuh..ketauan dah nih sama infotement kalo gua pacaran sama Justin Biber” (haha.ngaur ajah dah).pas gua mau kabur, tuh mas-mas udah ngomong aja nyapa gua.dan diinilah dialog singkat gua sama mas-mas itu :
Gua : (dengan tampang bloon diem ajah sambil cengar-cengir )
Mas Crew : “misi mba..lagi ngisi kupon ya?”
Gua : (masih dengan cengar-cengir, ngangguk-ngangguk ajah) “heheh..iia mass..”
MasCrew : (sambil nyerahin sebuah Mic sama gua) “apa pendapat mba kalo mba dapet undian 1milyar??"
Haduuh..haduh mampus gua dah,apa-apan ini,gua pengen kabur tapi udah terlanjur gini,pas gu liat kebelakang temen gua yang kampret itu lagi senyum-senyum ketawain gua..kampreeeeeett!! iaudah,dengan terpaksa,gua jawab ajah tuh pertanyaan mas-mas crew.
Gua : “kalo gua dapet undian 1 mil…”
MasCrew :”sebutin nama,asal,usia,sekolah dulu ya mba..”
Aarrgh!!sial banget daah..gua mikir,kenapa mesti gua sih??hadeh..hadeeh..sial banget daah gau..iaudah,dengan polosnya gua, gua ikutin ajah tuh apa kata mas-masnya, biar cepet kelar juga niih..
Gau : “okay..nama gua Rouzial Dzura Alkhanza, umur gua 17 tahun, gua sekolah di SMA Negeri 1 Parung. Kalo gua dapet undian 1 milyar ini, gua bakalan buat pergi haji, beli mobil, beli rumah, dan pastinya sebagian gua kasih ke anak-anak gag mampu sama yatim.”
MasCrew : “okay..bagus mbaa..nanti tinggal liat di INDOSIAR”
Hah? mampus gua cengok, pake disiarin lagi,mending tampang gua waktu itu bagus,udah kusut banget.haduh..haduuh.aahh..iaudalah.Gua pikir Bodo amat. Dan setelah ituh temen gua yang kampret itu ketawa- dan ngeledekin gua..aahh SIAL!!
Dan tadi malem pas gua liat acaranya,TUH TAMPANG GUA BENERAN NONGGOL dan amat sangat aneh, cupu, dan kusut.sialnay temen gua nonton juga tuh acara, dia coment di facebook gua “Lu ikutan acara apaan zii,tadi ko gua liat lu di Tipi??” “acara di indosiar,lu pake baju merah,dan ngomong2 gituh,teriak2 lagi ngomongnya” aahh..mampus!!sial banget daah gua..hemmh.(YAA..LUMAYAN MASUK TIPI GRATIS!!)
Gua : (dengan tampang bloon diem ajah sambil cengar-cengir )
Mas Crew : “misi mba..lagi ngisi kupon ya?”
Gua : (masih dengan cengar-cengir, ngangguk-ngangguk ajah) “heheh..iia mass..”
MasCrew : (sambil nyerahin sebuah Mic sama gua) “apa pendapat mba kalo mba dapet undian 1milyar??"
Haduuh..haduh mampus gua dah,apa-apan ini,gua pengen kabur tapi udah terlanjur gini,pas gu liat kebelakang temen gua yang kampret itu lagi senyum-senyum ketawain gua..kampreeeeeett!! iaudah,dengan terpaksa,gua jawab ajah tuh pertanyaan mas-mas crew.
Gua : “kalo gua dapet undian 1 mil…”
MasCrew :”sebutin nama,asal,usia,sekolah dulu ya mba..”
Aarrgh!!sial banget daah..gua mikir,kenapa mesti gua sih??hadeh..hadeeh..sial banget daah gau..iaudah,dengan polosnya gua, gua ikutin ajah tuh apa kata mas-masnya, biar cepet kelar juga niih..
Gau : “okay..nama gua Rouzial Dzura Alkhanza, umur gua 17 tahun, gua sekolah di SMA Negeri 1 Parung. Kalo gua dapet undian 1 milyar ini, gua bakalan buat pergi haji, beli mobil, beli rumah, dan pastinya sebagian gua kasih ke anak-anak gag mampu sama yatim.”
MasCrew : “okay..bagus mbaa..nanti tinggal liat di INDOSIAR”
Hah? mampus gua cengok, pake disiarin lagi,mending tampang gua waktu itu bagus,udah kusut banget.haduh..haduuh.aahh..iaudalah.Gua pikir Bodo amat. Dan setelah ituh temen gua yang kampret itu ketawa- dan ngeledekin gua..aahh SIAL!!
Dan tadi malem pas gua liat acaranya,TUH TAMPANG GUA BENERAN NONGGOL dan amat sangat aneh, cupu, dan kusut.sialnay temen gua nonton juga tuh acara, dia coment di facebook gua “Lu ikutan acara apaan zii,tadi ko gua liat lu di Tipi??” “acara di indosiar,lu pake baju merah,dan ngomong2 gituh,teriak2 lagi ngomongnya” aahh..mampus!!sial banget daah gua..hemmh.(YAA..LUMAYAN MASUK TIPI GRATIS!!)
Sabtu, 19 Juni 2010
Aktipitas membosankan dan gak penting gua!!
Ok.gua zia, anak rajin (pemalas) yang ikut-ikutan tes SNMPTN (yayayaaa..Berharap untuk masuk di Universitas Negeri).
Ini cerita gua sewaktu mengikuti tes yang dilaksanakan dari kemaren tgl 16-17 juni 2010.
Yayayayaaa..Dari pada gua bete, gak ada kerjaan buat nunggu kelas masuk, ya jadilah gua iseng-iseng corat-coret nulis kalimat ini di hape gua..
ya jadilah seperti ini..
MULAI:
Bete.Gak ada Temennya..Yang lain pada belajar, gua benggong.Lupa bawa buku (bukannya lupa, tapi emang sengaja kayanya), pulsa ga ada, jadi sekarang bener-bener bete..Ga tau mesti ngapian..Sumpah!!
Ketemu sama orang-orang yang ga gua kenal, aneh-aneh, termasuk gua juga aneh, ketemu pengawas yang “funky abiss” bersepatu merk ‘converse’..Sekarang duduk dilantai, ngegembel sendiri, nunggu masuk buat tes, tapi sekarang masih jam 10:00am, dan tes dimulai pukul 11:00am.
Nunggu masuk kelas, nunggu di absen dulu (berasa seprti anak SD,mau masuk harus berbaris didepan dan diabsen), giliran masuk kelas, dengerin tuh pengawas cuap-cuap yang ga penting, ngisi identitas, yaa membuang-buang waktu.
Ok.Mulai ngerjain soal, mulai mikir-mikir slow (padahal mah gua ga bisa ngisi soalnya), dikasih waktu ngerjain cuma 60 menit (sungguh waktu yang amat sangat kurang buat gua) doang..Bete.Dan berharap kalo gua berhasil.
Ujian selesai.Gua pergi dari tempat itu.Dan sekarang gua sendiri disini, duduk sendirian ditengah-tengah keramayan sambil cengar-cengir ga karuan (Bukan..Bukan karena gua udah gila, melainkan karena gua sedang baca buku terbarunya dari Raditya Dika “Marmut Merah Jambu”) hehehe..
Fffiuuh.Bingung mau ngapain dan kemana, gua bener-bener sendiri..Luntang-lantung sendirian gak ada temennya (kasian banget ya gua??).
Haah.Hot Spot yang koneksinya memble udah kaya orang sekarat, mati idup-mati idup.Kepala pusing..Iaudah, gua putuskan keluar dari keramayan ini, sekarang duduk dibawah pohon yang cukup rindang di daerah bogor ini, buat nulis postingan yang ga jelas ini..Ahahahah.Tapi biarlah, gua lakukan itu semua dengan senyum yang lebar dan manis (ting ;) )
Ini cerita gua sewaktu mengikuti tes yang dilaksanakan dari kemaren tgl 16-17 juni 2010.
Yayayayaaa..Dari pada gua bete, gak ada kerjaan buat nunggu kelas masuk, ya jadilah gua iseng-iseng corat-coret nulis kalimat ini di hape gua..
ya jadilah seperti ini..
MULAI:
Bete.Gak ada Temennya..Yang lain pada belajar, gua benggong.Lupa bawa buku (bukannya lupa, tapi emang sengaja kayanya), pulsa ga ada, jadi sekarang bener-bener bete..Ga tau mesti ngapian..Sumpah!!
Ketemu sama orang-orang yang ga gua kenal, aneh-aneh, termasuk gua juga aneh, ketemu pengawas yang “funky abiss” bersepatu merk ‘converse’..Sekarang duduk dilantai, ngegembel sendiri, nunggu masuk buat tes, tapi sekarang masih jam 10:00am, dan tes dimulai pukul 11:00am.
Nunggu masuk kelas, nunggu di absen dulu (berasa seprti anak SD,mau masuk harus berbaris didepan dan diabsen), giliran masuk kelas, dengerin tuh pengawas cuap-cuap yang ga penting, ngisi identitas, yaa membuang-buang waktu.
Ok.Mulai ngerjain soal, mulai mikir-mikir slow (padahal mah gua ga bisa ngisi soalnya), dikasih waktu ngerjain cuma 60 menit (sungguh waktu yang amat sangat kurang buat gua) doang..Bete.Dan berharap kalo gua berhasil.
Ujian selesai.Gua pergi dari tempat itu.Dan sekarang gua sendiri disini, duduk sendirian ditengah-tengah keramayan sambil cengar-cengir ga karuan (Bukan..Bukan karena gua udah gila, melainkan karena gua sedang baca buku terbarunya dari Raditya Dika “Marmut Merah Jambu”) hehehe..
Fffiuuh.Bingung mau ngapain dan kemana, gua bener-bener sendiri..Luntang-lantung sendirian gak ada temennya (kasian banget ya gua??).
Haah.Hot Spot yang koneksinya memble udah kaya orang sekarat, mati idup-mati idup.Kepala pusing..Iaudah, gua putuskan keluar dari keramayan ini, sekarang duduk dibawah pohon yang cukup rindang di daerah bogor ini, buat nulis postingan yang ga jelas ini..Ahahahah.Tapi biarlah, gua lakukan itu semua dengan senyum yang lebar dan manis (ting ;) )
Langganan:
Postingan (Atom)